Posted by : Bintang Senja Rabu, 10 Desember 2014




 

Didalam suatu kehidupan kan banyak terjadi pergejolakan diantara banyak kubu. Pergejolakan tiada lain terjadi karena perebutan  tonggak kekuasaan yang terus saja menjadi hal yang menarik untuk di perjuangkan. Melihat kondisi bangsa yang semakin carut-marut maka banyak kalangan dengan berbagai filosofi pemikirannya membuat beberapa pernyataan diantara yang terkenal ialah mitos pemimpin ramalan ronggowarsito dalam perjalanan politik indonesia.
            Bagi sebagian orang khususnya di Jawa banyak yang masih meyakini bahwa ada korelasi atau hubungan antara pemimpin versi ramalan Ronggowarsito dengan perpolitikan Indonesia khususnya dalam memilih pemimpin (Raja/Presiden) . Meskipun sebagian masyarakat lainnya tidak mempercayai hal itu, akan tetapi tidak ada salahnya jika kita sedikit membuka wawasan bahwa mitos pemimpin versi ramalan Ronggowarsito bukan hal yang bersifat klenik dan sebagainya akan tetapi lebih sebagai referensi atau wawasan pengetahuan kita.
            Salah satu ramalan Ronggowarsito yang terkenal  yang  sering digunakan sebagai bahan diskusi berbagai komunitas sejarah  dan budaya adalah  kedatangan SATRIO PININGIT yang akan memimpin Indonesia.
            Berdasarkan ramalan Ronggowarsito ada  periode sebagai tanda munculnya pemimpin  yaitu :

 1.      SATRIO KINUNJORO MURWO KUNCORO.
 Artinya Kesatria/Pemimpin yang terpenjara yang membuka kemasyuran (negara).
Jika mengacu pada yang sudah terjadi kita bisa simpulkan bahwa yang dimaksud adalah  Presiden pertama kita   bapak  Soekarno.
 2.      SATRIO MUKTI WIBOWO KESANDUNG KESAMPAR.
 Artinya Kesatria/Pemimpin terhormat berwibawa yang  tersandung dan tersisihkan.
 Untuk yang kedua ada tiga presiden yang mengalaminya :
a.        Bapak Soeharto
b.       Bapak Habibie
c.        Bapak Abdurrahman Wahid (Gus Dur)
 Dari ketiga mantan presiden ini semua adalah orang yang terkenal tidak hanya di Indonesia tapi di dunia internasional tapi perjalanannya didalam memimpin  tersandung oleh mahasiswa dan MPR dan setelah itu tersisihkan.

 3.      SATRIO JINUMPUT SUMELA ATUR.
 Artinya Kesatria/Pemimpin yang diambil/diangkat sebagai pengganti (mengatur sementara).
 Untuk yang ketiga  yang menjalaninya ialah :
 Ibu Megawati, beliau menjadi presiden setelah Gus Dur dilengserkan oleh MPR.
 4.      SATRIO LELONO TAPA NGRAME.
 Artinya Kesatria/Pemimpin pengembara yang  bertapa ditengah keramaian.
Untuk yang keempat ialah :
Bapak Susilo Bambang Yudhoyono. Karena tidak mendapatkan dukungan kuat di DPR maka sibuk bekerja mencari dukungan kesana kemari di keramaian gedung DPR.
 5.      SATRIO PININGIT HAMONG TUWUH.
 Artinya Kesatria/Pemimpin Tuwuh (muncul/tumbuh) untuk hamong/momong (merawat/menjaga/meneruskan).
Untuk yang kelima ini ialah :
Bapak Susilo Bambang Yudhoyono. Karena beliau menjabat lagi dan kejadiannya hampir sama dengan yang pertama tidak bisa mendapatkan dukungan yang kuat di DPR.
 6.       SATRIO BOYONG PAMBUKANING GAPURO.
 Artinya Kesatria/Pemimpin yang pindah tempat. (gapura biasanya batas wilayah)
Untuk yang keenam ialah :
Bapak Joko Widodo. Karena beliau menjabat setelah berpindah jabatan dari Gubernur Solo dan Gubernur DKI Jakarta.
 7.         SATRIO PINANDITO SINISIHAN WAHYU.
 Artinya Kesatria/Pemimpin berjiwa sholeh dan religus.

Untuk kriteria calon presiden nomor ketujuh , kita belum dapat mengetahui. Dikarenakan pada masa sekarang ini , di Indonesia baru mengalami pergantian presiden dengan kriteria yang memenuhi nomor enam. Tanpa kita mempercayai sepenuhnya mitos tersebut, diharapkan kedepannya para pemimpin Indonesia akan menjadi pribadi yang di tuliskan pada nomor tujuh. Lalu dapat membawa dan membangun Indonesia kearah yang lebih baik lagi.

Referensi : http://politik.kompasiana.com/2014/03/28/mitos-pemimpin-ramalan-ronggowarsito-dalam-perjalanan-politik-indonesia-642509.html

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © Kanvas Alfabet - Hatsune Miku - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -